Tugas Agama Islam
“Peran
dan Fungsi Agama Islam dalam Kehidupan”
Kelompok: 3
Pembimbing
:
Drs.
Mudjilan, M.Ag.
DisusunOleh:
Afani Widiati
Eka Apriyaningsih
Lola Pitriani
Retno Ningrum
Wahyu Seto Aji
Prodi Keperawatan Kimia 17
JurusanKeperawatanPOLTEKKES KEMENKES
JAKARTA III
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Akhlak dari kata Al-Akhlak, jamak
dari Al-khuluq yang artinya kebiasaan, perangai, tabiat dan agama. Menurut Al
Gazali, kata akhlak sering diidentikkan dengan kata kholqun (bentuk lahiriyah)
dan Khuluqun (bentuk batiniyah), jika dikaitkan dengan seseorang yang bagus
berupa kholqun dan khulqunnya, maka artinya adalah bagus dari bentuk lahiriah
dan rohaniyah. Dari dua istilah tersebut dapat kita pahami, bahwa manusia
terdiri dari dua susunan jasmaniyah dan batiniyah. Untuk jasmaniyah manusia
sering menggunakan istilah kholqun Yang dimaksudkan dengan ilmu tersebut adalah
pengetahuan tentang kehinaan-kehinaan jiwa untuk mensucikannya. Dalam bahasa
Indonesia akhlak dapat diartikan dengan moral, etika, watak, budi pekerti,
tingkah laku, perangai, dan kesusilaan.
B.Tujuan
1.
Mengidentifikasi
tentang peranan akidah
2.
Menjelaskan
tentang hikmah ibadah terhadap kesehatan
C.MetodePenulisan
Metodepenulisan yang
digunakandalammenyusunmakalahinI adalahstudikepustakaanyaitudenganmencarisumber-sumberdaribukudan
internet yang berhubungan peranan,nilai akidah
D.SistematikaPenulisan
Makalahinidisusunsecarasistematik yang teridiridari 3
yaitu:
BAB I: Pendahuluan yang terdiridariLatarBelakang,
TujuanPenulisan, MetodePenulisan, danSistematikaPenulisan.
BAB II: Pembahasan
BAB III: Penutup yang terdiridariKesimpulandan Saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PERANAN AKIDAH/IMSehat dan
Sakit
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang
mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (Al Qur-an Surat Al Baqarah : 155 –
157)
“Sesungguhnya
pahala yang besr didapatkan melalui cobaan yang besar. Kalau Allah mencintai
seseorang, pasti Allah akan memberikan cobaan kepadanya. Barangsiapa yang ridha
menerima cobaannya, maka ia aman menerima keridhaan Allah. Dan barang siapa
yang kecewa menerimanya, niscaya ia akan menerima kemurkaan Allah”. (Hadits
Riwayat At-Tirmizi)
Sehat dan sakit merupakan fitrah yang silih berganti dialami setiap insane
selama menjalani kehdiupan di dunia.Kedua kondisi ini menyimpan hikmah dan
kebaikan yang besar tatkala kita menghadapi dan menjaninya sesuaituntunan
Islam.Karena itu kita senantiasa menyikapi sehat dan sakit dengan selalu mengharapkan
kebaikan kepada Allah Ta’ala.
Ketika sehat, kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk melakukan aktivitas
yang baik untuk diri, keluarga dan umat dengan dasar nilai-nilai ibadah.
Disamping itu kita juga selalu berupaya menjaga kesehatan jasmani dan rohani
sesuai tuntunan Al Qur-an dan Hadits. Karena muslim dan muslimah dituntut untuk
memperhatikan kesehatannya guna menghindarkan riri dari kondisi lemah dan tak
berdaya.
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sebagai manusia yang paling sehat
telah memberikan teladan yang luar biasa dalam usaha-usaha memlihara kesehatan
jasamani dan rohani. Rasulullah adalah telkadan yang palking baik dan sempurna
dalam shalat, berzdikir, puasa, kepemimpinan, pola makan-minum dan
istirahat.Sebagai manusia yang paling dekat kepada Allah Ta’ala, Rasulullah
memiliki keimanan yang paling unggul dan hal itu sangat berpengaruh besar pada
kepribadiannya yang utama.
“Ada dua kenikmatan yang sering terlupakan oleh
banyak orang; nikmat sehat dan nikmat waktu luang” (Hadits Riwayat Bukhari)
Selain itu Rasulullah adalah manusia yang paling sempurna seluruh rangkaian
ibadahnya, paling gigih Jihad Fi Sabilillah sekaligus sebagai suami yang paling
baik dan romantis.Hal ini membuktikan bahwa beliau adalah insane yang paling
kuat dan sehat jasmani dan rohani.Karena untuk mengakkan ibadah harus didasari
ketaatan, kekuatan jasmani dan rohani yang mendapatkan rahmat dan hidayah dari
Allah Ta’ala.
Dalam keteladanan memlihara kesehatan, Rasulullah merupakan contoh yang
paling sempurna dalam mengatur dan menjaga pola makan dan minum. Beliau telah
mencontohkan untuk selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan
thayib dan itu berasal dari unsur daging, buah, sayuran, madu, susu, zaitun,
jintan hitam, kurma dan lainnya. Rasulullah juga selalu menghindari makanan dan
minuman yang tidak sesuai dengan musim, menjauhi yang habits (menjijikkan).
Begitupula dalam mengatur dan mencukupi waktu istirahat beliau merupakan contoh
terbaik.Dari keteladanannya dalam hal istirahat (tidur), bahwa kualitas istirahat
lebih utamadari kuantitas.Dengan semua keutamaan itulah sehingga tubuhnya
menebarkan aroba harum.
“Tidak ada ‘bencana’ yang
lebih buruk yang diisi oleh manusia daripada perutnya sendiri.Cukuplah
seseorang itu mengkonsumsi beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang
punggungnya.Kalau terpaksa, maka ia bisa mengisi sepertiga dengan makanan, dan
sepertiga dengan minuman, dan sepertiga sisanya untuk nafasnya”. (Hadits
Riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim)”
Ulama kedokteran Islam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Ath-Thibbun
Nabawi menjelaskan dalam usaha meraih kesehatan adal tiga hal yang perlu
diperhatikan dan dilakukan yang
merawat kesehatan, meningkatkan antibody dan
pengobatan secara Islami.
Menyikapi Sakit
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat
baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kami menyukai sesuatu padahal ia amat buruk
bagimu…(Al Qur-an Surat Al Baqarah : 216)
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau
yang lainnya, pasti akan Allah hapuskan berbagai kesalahannya, seperti sebuah
pohon meruntuhkan daun-daunnya” (Hadits Riwayat Muslim)
Selain itu Rasulullah juga merupakan teladan dan motivator terbaik dalam
menyikapi sakit sekaligus sebagai pakar yang tiada tandingnya dalam tindakan
pengobatan (terapi).Dalam menyikapi sakit Rasulullah senantiasa melihatkan
Allah Ta’ala Yang Maha Penyembuh, dengan keyakinan dan kebenaran bahwa dibalik
rasa sakit terdapat segudang hikmah dan kebaikan.
“Dan apabila aku sakit, maka Dia (Allah) akan
memberikan kesembuhan” (Al Qur-an Surat Asy Syu’ara: 80)
“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan
Dia menurunkan obatnya” (Hadits Riawayat Bukhari dan Muslim)
Adapun sikap kita dalam menghadapi sakit tentunya tinggal meneladani akhlaq
Rasulullah, baik sikap, ucapan dan tindakan pengobatan.Sedangkan tindakan
pengobatan untuk berbagai penyakit yang digariskan oleh Islam adalah Ruqyah,
Al-Hijamah (bekam), Dawa’ (obat) dan terpai pendukung lainnya.
Ruqyah adalah pengobatan untuk
semua penyakit dengan pembacaan ayat-ayat Al Qur-an atau doa-doa yang
disyariatkan.Ruqyah juga dimaknai
Ta’wizdul marid bi
azdkaril masyru’ah (berlindung dari rasa sakit dengan
doa-doa yang disyariatkan).
Al Hijamah (Bekam)adalah
tindakan pengobatan dengan mengeluarkan darah kotor dari tubuh.Adapun area
(titik) bekam sudah ada panduan dari Rasulullah.
Dawa’ (obat/herbal) adalah
tindakan pengobatan dengan menggunakan ramuan alami sebagaimana yang telah
diresepkan dalam Al Qur-an dan Al Hadits, diantaranya menggunakan madu, al
habbatus sauda (jintan hitam), zaitun, zam-zam, kuma, gandum dan lainnya.
Memperhatikan makanan dan minuman bagi mereka yang sakit juga merupakan
panduan penting tersendiri yang telah diajarkan islam. Lebih dari itu Islam
melarang keras (mengharamkan) berobat dengan barang maupun metode yang haram
atau bertentangan dengan syariat.
Sesungguhnya dengan mengamalkan tuntunan pengobatan Islami, Insya Allah kita
mendapatkan kesembuhan dan kesehatan yang sesungguhnya. Disamping itu dengan
mengandalkan tuntunan pengobatan ini dalam kehidupan sehari-hari insya Allah
juga menjadi sarana ibadah atau dengan kata lain ‘berobat sambil beribadah’.
Tuntunan pengobatan Islami ini sesungguhnya sejak dini sudah dijelaskan dan
dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam segala aspek problem kesehatan, baik
kiat-kiat pencegahan, perawatan maupun pengobatan. Dengan meneladani metode
pengobatan yang disampaikan Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam kiranya tidak ada
lagi pengobatan lain yang lebih diandalkan karena pengobatan Islami adalah
pengobatan terbaik yang berdasar pada tuntunan Ilahiyah.
Sayangnya, masih terlalu banyak diantara kaum muslimin yang belum
mengetahuii secara jelas dunia kedokteran Islam (metode pengobatan Islami).Hal
ini bisa jadi lantaran minimnya informasi dari kalangan Ulama maupun
da’i.Bahkan fakta di lapangan juga menunjukan minimnya Ulama atau da’i yang
menekuni atau mengembangkan
Ath-Thibbun Nabawi.
Meski demikian, belakangan ini pengobatan yang merujuk pada metode
pengobatan Islami mulai berkembang hampir di seluruh dunia.Mereka yang
mengembangkan ada diantaranya yang menjalankan metode pengobatan ini secara
terpadu dari semua tuntunan pengobatan Islami.Tapi ada pula yang mengandalkan
pengobatan dengan salah satu metode, apakah bekam saja, ruqyah atau herbal
saja. Ada juga yang memadukan sebagiannya, misalnya hijamah dengan herbal atau
ruqyah dengan dan lainnya..
Insya Allah. kendati mengandalkan salah satu metode pengobatan Islamii mampu
membantu siapapun yang mengalami problem kesehatan atau dalam rangka
pemeliharaan kesehatan dan terapi. Namun demikian ‘khasiat’ pengobatan Islami
akan semakin efektif dan efisien bila dijalankan dengan mamadukan semua konsep
pengobatan Islami.
Tuntunan pengobatan yang diajarkan Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam
sebenarnya sudah banyak diamalkan dan ditulis para sahabat, tabiut tabi’in,
Imam Mazhab, Imam Bukhori dan Imam Muslim, kalangan Ulama Salaf seperti Ibnu
Taimiyah, Ibnu Hajar Al Asqolani, Ibnul Qoyyim Al Zauziyah dan lainnya.
Entah mengapa dunia kedokteran Islam yang pernah jaya di masa lalu itu
tiba-tiba meredup, sampai pada umumnya masyarakat memahami bahwa pengobatan
yang ‘layak’ berasal dari barat. Tapi Alhamdulillah, belakangan ini kaum
muslimin khususnya mulai menyadari bahwa khasanah pengobatan Islami merupakan
solusi yang paling mujarab, dan bila diaplikasikan dengan benar tidak ada
satupun metode pengobatan yang sanggup menandingi.
Kami sangat mengharapkan dan juga turut berupaya agar metode pengobatan
Islami ini semakin memeasyarakat dan benar-benar dijadikan sebagai solusi utama
dalam pengobatan. Karena kami yakin dan insyaAllah semua kaum muslim meyakini
bahwa metode pengobatan Islami mudah dijalankan, murah dan insyaAllah
memberikan kesembuhan yang sesungguhnya.
B.
NILAI AKIDAH/IMAN DALAM KEHIDUPAN
Allah
Ta’ala telah menciptakan manusia dan mengutus para rasul-Nya
untuk mengajak manusia beriman dan beribadah kepada-Nya semata. Kemudian Dia
akan memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka amalkan.
Iman yang sempurna mencakup keyakinan di dalam hati, perkataan dengan lisan
dan perbuatan dengan anggota badan. Iman memiliki enam rukun, yaitu: iman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari
akhir, dan iman kepada qadar. Demikian juga, iman memiliki 73 lebih
cabang.Keimanan tersebut dasarnya adalah keyakinan yang disertai dengan
kecintaan dan ketundukan terhadap segala yang dibawa oleh Nabi Muhammad
shallallahu
‘alaihi wa sallam dari Allah
Ta’ala.
Manusia sangat membutuhkan iman, namun kebanyakan mereka
mengabaikannya.Bahkan, sebagian manusia rela meninggalkan iman hanya karena
kesenangan dunia atau mengikuti hawa nafsu.Hal ini semua, karena mereka tidak
meyakini, atau lemah keyakinannya, atau tidak mengetahui nilai penting iman.
Maka, di sini kami sampaikan buah-buah iman yang menunjukkan nilai pentingnya,
sehingga kita akan mengetahui bahwa nilai iman tidak ada bandingannya. Inilah
di antara perkara yang menunjukkan nilai penting iman:
1- Masuk
Islam menggugurkan semua dosa sebelumnya
Di antara rahmat Allah yang sangat luas adalah tawaran-Nya kepada
orang-orang kafir dan musyrik, jika mereka bertobat dan masuk Islam, maka dosa
mereka yang telah lalu di ampuni. Allah berfirman,
قُلْ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا إِن يَنتَهُوا يُغْفَرْ لَهُم مَّاقَدْ سَلَفَ وَإِن
يَعُودُوا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّةُ اْلأَوَّلِينَ
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, “Jika mereka berhenti
(dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah
lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka)
sunnah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang dahulu.“ (Q.S. Al-Anfaal/8:
38).
Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ إِسْلَامُهُ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ كُلَّ
حَسَنَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا وَمُحِيَتْ عَنْهُ كُلُّ سَيِّئَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا
ثُمَّ كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ الْحَسَنَةُ بِعَشْرَةِ أَمْثَالِهَا إِلَى
سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا إِلَّا أَنْ يَتَجَاوَزَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا
Jika seorang hamba masuk Islam, lalu Islamnya baik, Allah menulis semua
kebaikan yang pernah dia lakukan, dan dihapus darinya semua keburukan yang
pernah dia lakukan. Kemudian setelah itu ada qishash (balasan yang adil), yaitu
satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sampai 700 kali lipat. Adapun satu
keburukan dibalas dengan sama, kecuali Allah ‘Azza wa Jalla mengampuninya. (H.R.
Nasai, no. 4998, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam
Silsilah
Ash-Shahihah, no. 247).
Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda kepada sahabat
‘Amru bin Al-’Aash yang berkehendak masuk Islam,
أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْإِسْلَامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَأَنَّ
الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلِهَا وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ
قَبْلَهُ
Tidakkah engkau tahu bahwa Islam menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya,
dan bahwa hijroh menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya bahwa haji menggugurkan
(dosa-dosa) sebelumnya. (H.R. Muslim, no. 121).
Kalau demikian, alangkah pemurahnya Allah
Ta’ala kepada
hamba-hamba-Nya.Alangkah besarnya nilai agama Islam ini, dan alangkah agungnya
nilai iman. Maka, jangan sampai seseorang menggadaikannya dengan kesenangan
dunia yang sementara ini, karena dia akan merugi dengan kerugian yang sejati.
2-
Kehidupan yang baik
Allah
Ta’ala berfirman,
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S.
An-Nahl/16: 97),
“Ini adalah janji dari Allah bagi orang yang beramal shalih, yaitu amal yang
mengikuti kitab Allah
Ta’ala dan Sunnah Nabi-Nya
shallallahu
‘alaihi wa sallam, dari kalangan laki-laki maupun perempuan dari anak-anak
Adam, dan hatinya beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan amal yang
diperintahkan itu disyariatkan oleh Allah
Ta’ala, bahwa Allah akan
memberikan kepadanya kehidupan yang baik di dunia. Dan Allah akan membalasnya
di akhirat dengan balasan yang lebik baik dari apa yang telah dia lakukan. Dan
kehidupan yang baik itu meliputi bentuk-bentuk kenyamanan dari semua
sisi.Seperti rezeki halal yang baik,
qana’ah, kebahagiaan, beribadah
di dunia, dan mengamalkan ketaatan dengan hati yang lapang.”(
Tafsir Ibnu
Katsir dengan ringkas).
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا
آتَاهُ
Sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam dan dia diberi rezeki
yang cukup, dan Allah menjadikannya qana’ah (ridha; menerima) dengan apa yang
Dia berikan kepadanya. (H.R. Muslim, no. 1054; Tirmidzi; Ibnu Majah;
Ahmad; dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash).
Di dalam hadits shahih disebutkan tentang perkara mengherankan yang ada pada
keadaan seorang mukmin,
عَنْ صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ
لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا
لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Dari Shuhaib, dia berkata, Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “
Sungguh mengherankan urusan seorang mukmin, sesungguhnya
urusannya semuanya baik, dan tidaklah hal itu terjadi bagi seorangpun kecuali
bagi seorang mukmin. Jika kesenangan mengenainya, dia bersyukur, maka hal itu
baik baginya. Jika kesusahan mengenainya, dia bersabar, maka hal itu baik
baginya.” (H.R. Muslim, no. 2999).
3- Aman
dari kesesatan di dunia dan dari kecelakaan di akhirat
Allah berfirman,
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ
وَلاَ يَشْقَى
Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang
mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. (Q.S.
Thaha/20: 123).
Yang dimaksud dengan petunjuk dari Allah di sini adalah para Nabi dan rasul
yang membawa penjelasan kitab suci dari Allah
Ta’ala. Allah
menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengikuti petunjuk-Nya, bahwa
mereka tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat. Adakah
keberuntungan melebihi hal ini? Sebaliknya, Allah mengancam orang yang
berpaling dari petunjuk-Nya dengan firman-Nya,
وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى {124} قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ
كُنتُ بَصِيرًا {125} قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ ءَايَاتُنَا فَنَسِيتَهَا
وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنسَى {126} وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ وَلَمْ
يُؤْمِن بِئَايَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ اْلأَخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبْقَى { 127}
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta”.
Berkatalah ia, “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam
keadaan buta, padahal aku dahulunya seorang yang melihat.” Allah berfirman,
“Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu kamu melupakannya, dan
begitu(pula) pada hari inipun kamu dilupakan.” Dan demikanlah Kami membalas
orang yang melampaui batas dan tidak percaya terhadap ayat-ayat Rabb-nya.Dan
sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.(Q.S.
Thaha/20: 124-127)
tiga perkara yang menunjukan nilai iman yaitu:
1- Masuk Islam menggugurkan semua dosa
sebelumnya
2- Kehidupan yang baik
3- Aman dari kesesatan di dunia dan dari
kecelakaan diakhirat.
Maka, inilah kelanjutan dari keterangan tersebut:
4-
Mendapatkan ampunan Allah dan pahala yang besar
Allah
Ta’ala berfirman,
وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُم مَّغْفِرَةُُ
وَأَجْرٌ عَظِيمُُ {9} وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِئَايَاتِنَآ
أُوْلاَئِكَ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Allah telah menjanjikan kepada orang yang beriman dan beramal saleh,
(bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Adapun orang-orang yang
kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka.
(Q.S. Al-Maidah/5: 9-10).
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di -
rahimahullah- berkata pada tafsir ayat
ini, “Allah yang tidak akan menyelisihi janji dan yang paling benar
perkataan-Nya telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya,
kepada kitab-kitab-Nya, kepada para Rasul-Nya, dan kepada hari akhir, serta
mereka beramal shalih, yang berupa amal-amal yang wajib dan
mustahab (sunah),
dengan ampunan terhadap dosa-dosa mereka, tidak menghukumnya, dan ampunan
terhadap akibat-akibat buruk dosa itu, dan pahala yang besar yang tidak ada
yang mengetahui besarnya kecuali Allah
Ta’ala.” (
Tafsir Taisir
Al-Karimir Rahman).
5-
Orang-orang ang beriman adalah sebaik-baik makhluk.
Allah
Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُوْلاَئِكَ هُمْ خَيْرُ
الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya, orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka
itu adalah sebaik-baik makhluk. (Q.S. Al-Bayiinah/98: 7).
Sebaliknya, orang-orang yang tidak beriman adalah seburuk-buruk makhluk.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فيِ نَارِ
جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَآ أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik, (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu
adalah seburuk-buruk makhluk.(Q.S. Al-Bayiinah/98: 6).
Oleh karena itulah, mereka itu lebih sesat daripada binatang ternak,
sebagaimana firman Allah
Ta’ala,
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِ لَهُمْ
قُلُوبٌ لاَّيَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ
ءَاذَانٌ لاَّ يَسْمَعُونَ بِهَآ أُوْلَئِكَ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ
أُوْلَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ {
الأعراف
Dan sesungguhnya, Kami jadikan untuk isi nereka Jahannam kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
Meraka itulah orang-orang yang lalai.(Q.S. Al-A’raf/7: 179).
6- Harta,
darah, dan kehormatan orang beriman terjaga
Inilah di antara kehormatan yang Allah berikan kepada seorang mukmin. Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam menjelaskannya sebagaimana disebutkan di dalam hadits
ini,
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِيهِ ذَكَرَ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَعَدَ عَلَى بَعِيرِهِ وَأَمْسَكَ إِنْسَانٌ
بِخِطَامِهِ أَوْ بِزِمَامِهِ قَالَ
أَيُّ يَوْمٍ هَذَا فَسَكَتْنَا حَتَّى ظَنَنَّا
أَنَّهُ سَيُسَمِّيهِ سِوَى اسْمِهِ قَالَ أَلَيْسَ يَوْمَ النَّحْرِ قُلْنَا
بَلَى قَالَ فَأَيُّ شَهْرٍ هَذَا فَسَكَتْنَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ
سَيُسَمِّيهِ بِغَيْرِ اسْمِهِ فَقَالَ أَلَيْسَ بِذِي الْحِجَّةِ قُلْنَا بَلَى
قَالَ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ حَرَامٌ
كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا
لِيُبَلِّغ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ فَإِنَّ الشَّاهِدَ عَسَى أَنْ يُبَلِّغَ مَنْ
هُوَ أَوْعَى لَهُ مِنْهُ((خ 105: أَلَا هَلْ بَلَّغْتُ
مَرَّتَيْنِ)) (خ 67)
Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, dia menyebutkan bahwa Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam duduk di atas untanya, dan seseorang memegang
kendalinya, beliau bersabda, “Hari apa ini?” Maka kami diam, sehingga
kami menyangka bahwa beliau akan memberikannya nama yang bukan namanya. Beliau
bersabda, “Bukankah ini hari kurban (‘Idul Adh-ha)?”Kami menjawab, “Ya.” Beliau
bersabda, “Bulan apa ini?” Maka kami diam, sehingga kami menyangka bahwa
beliau akan memberikannya nama yang bukan namanya. Beliau bersabda, “Bukankah
ini bulan Dzulhijjah?”Kami menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya
darah kamu, harta kamu, dan kehormatan kamu, haram di antara kamu, sebagaimana
keharaman (kehormatan) hari kamu ini, bulan kamu ini, di negeri kamu ini. Orang
yang hadir hendaklah menyampaikan kepada orang yang tidak hadir, karena orang
yang hadir kemungkinan dia akan menyampaikan kepada orang yang lebih
memahaminya daripada dia.”(Ingatlah, sudahkah aku menyampaikan?Ingatlah,
sudahkah aku menyampaikan?) (H.R. Bukhari, no. 67, tambahan dalam kurung hadits
riwayat Bukhari, no. 105).
Al-Qurthubi mengatakan, “Pertanyaan beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam
tentang tiga hal itu, dan diamnya beliau setelah setiap pertanyaan, untuk
menghadirkan pemahaman mereka dan agar mereka berkonsetrasi kepada beliau,
serta agar mereka merasakan keagungan perkara yang akan beliau sampaikan kepada
mereka.Oleh karena itulah beliau berkata setelahnya, ‘
Sesungguhnya, darah
kamu …dan seterusnya’, untuk menekankan penjelasan penghormatan
perkara-perkara ini.”
Dan hubungan penyerupaan di dalam sabda beliau, “
sebagaimana keharoman
(kehormatan) hari kamu ini” dan setelahnya adalah kejelasannya pada
orang-orang yang mendengarkan. Karena kehormatan kota suci (Makkah),
bulan (Dzulhijjah), dan hari (raya kurban), telah tetap pada jiwa mereka, telah
diakui di kalangan mereka. Berbeda dengan kehormatan jiwa, harta, dan harga
diri, maka di zaman
jahiliyah mereka biasa melanggarnya. Maka, syariat
datang menjelaskan kepada mereka bahwa kehormatan darah/ jiwa, harta, dan harga
diri seorang muslim lebih besar daripada kehormatan kota suci (Makkah),
bulan (Dzulhijjah), dan hari (raya kurban).” (
Fathul Bari penjelasan
hadits no. 67, dengan ringkas).
7- Hanya orang beriman yang masuk surga
Barangsiapa masuk agama Islam secara lahir batin, maka dia mendapatkan
jaminan masuk surga. Bahkan, hanya orang beriman yang akan masuk surga,
sebagaimanasabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا
وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا
فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ
“Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, kamu tidak akan masuk surga
sampai kamu beriman.Dan kamu tidak beriman sampai kamu saling mencintai.
Tidakkah aku tunjukkan sesuatu kepada kamu, jika kamu melakukannya niscaya kamu
saling mencintai? Sebarkan salam di antara kamu.” (H.R. Muslim, no. 54,
dari Abu Hurairah).
Karena sangat pentingnya hal ini, maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa
sallam memerintahkan agar mengunmumkannya di hadapan orang banyak di
berbagai kesempatan.
عَنْ ابْنِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَهُ وَأَوْسَ بْنَ الْحَدَثَانِ
أَيَّامَ التَّشْرِيقِ فَنَادَى أَنَّهُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا مُؤْمِنٌ
Dari Ka’b bin Malik, dari bapaknya, dia memberitakan kepadanya bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammengutusnya dan Aus bin Al-Hadatsan
pada hari-hari tasyriq, lalu dia berseru, “Tidak akan masuk surga, kecuali
orang mukmin.” (H.R. Muslim, no. 1142).
Oleh karena itulah, di dalam Alquran, Allah
Ta’ala memberitakan
kemustahilan orang kafir masuk sarga. Allah berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِئَايَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لاَتُفَتَّحُ
لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَآءِ وَلاَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ
فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
Sesungguhnya,orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke
lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat kejahatan. (Q.S. Al-A’raf/7: 40).
Pada dua edisi sebelumnya, telah kami sampaikan beberapa yang menunjukkan
nilai iman yang sangat berharga, yaitu:
1- Masuk Islam menggugurkan semua dosa
sebelumnya.
2- Kehidupan yang baik.
3- Aman dari kesesatan di dunia dan dari
kecelakaan diakhirat.
4- Mendapatkan ampunan Allah dan pahala yang
besar.
5- Orang-orang ang beriman adalah sebaik-baik
makhluk.
6- Harta, darah, dan kehormatan orang beriman
terjaga.
7- Hanya orang beriman yang masuk sarga.
Maka, inilah kelanjutan dari keterangan tersebut:
8- Jika
masuk neraka karena dosa-dosanya, pasti akan keluar
Orang kafir pasti masuk neraka dan kekal di dalamnya. Adapun jika seorang
mukmin masuk neraka, karena dosa-dosa besarnya, maka dia akan keluar dengan
syafaat orang-orang yang memohonkan syafaat atau karena rahmat Allah semata.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَمَّا أَهْلُ النَّارِ الَّذِينَ هُمْ أَهْلُهَا فَإِنَّهُمْ لَا
يَمُوتُونَ فِيهَا وَلَا يَحْيَوْنَ وَلَكِنْ نَاسٌ أَصَابَتْهُمْ النَّارُ
بِذُنُوبِهِمْ أَوْ قَالَ بِخَطَايَاهُمْ فَأَمَاتَهُمْ إِمَاتَةً حَتَّى إِذَا
كَانُوا فَحْمًا أُذِنَ بِالشَّفَاعَةِ فَجِيءَ بِهِمْ ضَبَائِرَ ضَبَائِرَ
فَبُثُّوا عَلَى أَنْهَارِ الْجَنَّةِ ثُمَّ قِيلَ يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ
أَفِيضُوا عَلَيْهِمْ فَيَنْبُتُونَ نَبَاتَ الْحِبَّةِ تَكُونُ فِي حَمِيلِ
السَّيْلِ (م 185)
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata,“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ‘Adapun penduduk neraka yang mereka menjadi penduduknya, maka mereka
tidak akan mati di dalam neraka dan tidak akan hidup. Tetapi orang-orang yang
tertimpa siksa neraka dengan sebab dosa-dosa mereka, maka Dia (Allah) akan
mematikan mereka. Sehingga apabila mereka telah menjadi arang, diberi izin
mendapatkan syafaat. Maka, mereka didatangkan dalam keadaan kelompok-kelompok
yang berserakan.Lalu mereka ditebarkan di sungai-sungai surga, kemudian
dikatakan, ‘Wahai penduduk surga tuangkan (air) kepada mereka!’Maka, merekapun
tumbuh sebagaimana tumbuhnya bijian yang ada pada tanah yang dibawa aliran air.’”
[H.R. Muslim no: 185; dan lainnya. Lihat
takhrij-nya di dalam
Silsilah
Ash-Shahihah, no. 1551]
9- Hanya
amal orang beriman yang diterima.
Sesungguhnya, amal memiliki syarat-syarat untuk diterima oleh Allah. Yaitu:
ikhlas dan mengikuti sunnah. Dan pelakunya harus orang yang beriman.Maka,
beruntunglah orang yang beriman, dan sangat rugi orang yang kafir.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ
مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun
perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S.
An-Nahl/16: 97)
Oleh karena itulah, amal orang kafir itu tertolak karena tidak memenuhi
syarat diterimanya amal. Allah
Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ
الظَّمْئَانُ مَآءً حَتَّى إِذَا جَآءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللهَ
عِندَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ وَاللهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana
di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi
bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.Dan didapatinya
(ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan
amal-amalnya dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Q.S.
An-Nuur/24: 39)
Namun dengan keadilan-Nya, Allah membalas amal kebaikan orang kafir itu di
dunia ini. Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi was sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَظْلِمُ مُؤْمِنًا حَسَنَةً يُعْطَى بِهَا فِي الدُّنْيَا
وَيُجْزَى بِهَا فِي الْآخِرَةِ وَأَمَّا الْكَافِرُ فَيُطْعَمُ بِحَسَنَاتِ مَا
عَمِلَ بِهَا لِلَّهِ فِي الدُّنْيَا حَتَّى إِذَا أَفْضَى إِلَى الْآخِرَةِ لَمْ
تَكُنْ لَهُ حَسَنَةٌ يُجْزَى بِهَا
Sesungguhnya, Allah tidak akan menzalimi seorang mukmin satu
kebaikanpun, dia akan diberi (rezeki di dunia) dengan sebab kebaikannya itu,
dan akan dibalas di akhirat. Adapaun orang kafir, maka dia diberi makan dengan
kebaikan-kebaikannya yang telah dia lakukan karena Allah di dunia, sehingga
jika dia telah sampai ke akhirat, tidak ada baginya satu kebaikanpun yang akan
dibalas. (H.R. Muslim, no. 2808, dari Abu Hurairah. Lihat
As-Shahihah,
no. 53)
10-
Siksaan untuk orang kafir tidak ditebus dengan harta, atau lainnya.
Sesungguhnya, dunia ini adalah tempat beramal untuk akhirat, sehingga belum
ada hisab yang sempurna di dunia ini. Demikian pula akhirat merupakan tempat
pembalasan yang sempurna, sehingga tidak ada amal atau tebusan yang akan
menyelamatkan orang-orang kafir. Allah
Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارُُ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ
أَحَدِهِم مِّلْءُ اْلأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ أُوْلاَئِكَ لَهُمْ
عَذَابٌ أَلِيمُُ وَمَالَهُم مِّن نَّاصِرِينَ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mereka mati tetap dalam
kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas
sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak itu). Bagi
mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong.
(Q.S. Ali ‘Imran/3: 91)
Padahal, sesungguhnya yang Allah perintahkan di dunia ini lebih ringan dari
menebus siksa dengan emas sebesar bumi, namun orang-orang kafir enggan beriman,
bahkan mereka menyekutukan Allah dengan selain-Nya. Nabi
shallallahu
‘alaihi wa sallam telah memberitakan hal ini di dalam haditsnya,
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى
لِأَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَوْ أَنَّ لَكَ مَا فِي
الْأَرْضِ مِنْ شَيْءٍأَكُنْتَ تَفْتَدِي بِهِ فَيَقُولُ نَعَمْ فَيَقُولُ
أَرَدْتُ مِنْكَ أَهْوَنَ مِنْ هَذَا وَأَنْتَ فِي صُلْبِ آدَمَ أَنْ لَا تُشْرِكَ
بِي شَيْئًا فَأَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تُشْرِكَ بِي (خ 6557)
Dari Anas bin Malik, dari Nabi , beliau bersabda, “Allah Ta’ala akan
berkata kepada penduduk neraka yang paling ringan siksanya pada hari
kiamat,‘Jika engkau memiliki seluruh yang ada di bumi (berupa emas), apakah
engkau akan menebus diri dengannya (emas itu)?’ Dia menjawab, ‘Ya.’Lalu Allah
Ta’ala akan berkata, ‘Sesungguhnya, aku telah menghendaki darimu
(memerintahkan) yang lebih mudah dari ini, ketika engkau berada di dalam tulang
punggung Adam, yaitu agar engkau tidak menyekutukan-Ku dengan apapun, tetapi engkau
enggan kecuali menyekutukan-Ku.’” (H.R. Bukhori, no. 6557)
Bahkan, seandainya orang kafir itu menebus siksa hari kiamat dengan manusia
yang paling dekat dengannya, atau bahkan dengan semua manusia, Allah tidak akan
menerimanya. Allah memberitakan hal ini dengan firman-Nya,
يَوْمَ تَكُونُ السَّمَآءُ كَالْمُهْلِ.وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ
.وَلاَ يَسْئَلُ حَمِيمٌ حَمِيمًا . يُبَصَّرُونَهُمْ يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ
يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمَئِذٍ بِبَنِيهِ . وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ .
وَفَصِيلَتِهِ الَّتِى تُئْوِيهِ . وَمَن فِي اْلأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ .
كَلآ إِنَّهَا لَظَى . نَزَّاعَةً لِلشَّوَى . تَدْعُوا مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى
. وَجَمَعَ فَأَوْعَى
Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan perak.Dan gunung-gunung
menjadi seperti bulu (yang berterbangan).Dan tidak ada seorang teman akrabpun
menanyakan temannya.Sedang mereka saling melihat.Orang kafir ingin kalau
sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan
anak-anaknya.Dan istrinya dan saudaranya.Dan kaum familinya yang melindunginya (di
dunia).Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya, kemudian (mengharapkan) tebusan
itu dapat menyelamatkannnya.Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu
adalah api yang bergejolak, yang mengelupaskan kulit kepala, yang memanggil
orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama). Serta mengumpulkan
(harta benda) lalu menyimpannya. (Q.S. Al-Ma’aarij/70: 8-18)
Setelah kita mengetahui nilai iman yang tidak ada bandingannya, maka
hendaklah kita selalu
istiqamah di atas agama Islam yang haq ini.
Semoga Allah selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran
C. HIKMAH IBADAH TERHADAP KESEHATAN
WUDHU
ibadah wudhu tampaknya sepele dan mudah
dilakukan. Karena itu, banyak umat Islam yang memandangnya biasa-biasa saja.
Padahal, bila wudhu dikerjakan tidak sempurna, shalatnya pun tidak akan
diterima (HR Bukhari No 135 dan Muslim No 224-225).
Kendati sederhana, manfaatnya sangat
besar. Itulah yang dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya
adalah Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog
berkebangsaan Austria. Ia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu karena
mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air
dengan wudhu dan titik-titik syaraf, kondisi tubuh senantiasa akan sehat. Dari
sinilah ia akhirnya memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf
Ehrenfels.
Ulama fikih juga menjelaskan hikmah
wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani.
Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti tangan, daerah muka termasuk mulut,
dan kaki --memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk
kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a
Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit.
Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap
hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air
(terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu
juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
Berbagai penelitian ilmiah telah
membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan
kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar
ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota
badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki.
Sebab, penyakit kulit umumnya sering
menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela
jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar
Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau
dibersihkan dengan menggunakan air.
Rasul SAW menyatakan, wajah orang yang
berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada
hari kiamat karena bekas wudhu. "Umatku nanti kelak pada hari kiamat
bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu."
Muhammad Kamil Abd Al-Shomad, yang
mengutip sumber dari Al-I'jaz Al-Ilmiy fi Al-Islam wa Al-Sunnah AlNabawiyah,
menjelaskan bahwa manfaat semua hal yang diperintahkan dalam wudhu sangatlah
besar bagi tubuh manusia. Mulai dari membasuh tangan dan menyela-nyela jari,
berkumur-kumur, memasukkan air ke dalam lubang hidung, membasuh muka, membasuh
kedua tangan sampai siku, mengusap kepala, membasuh telinga, hingga membasuh
kaki hingga mata kaki.
Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim
Amrullah) dalam bukunya Lentera Hidup menuliskan keutamaan wudhu.
"Sekurang-kurangnya lima kali dalam sehari-semalam setiap Muslim
diperintahkan untuk berwudhu dan mengerjakan shalat. Meskipun wudhu belum lepas
(batal), disunahkan pula memperbaruinya. Oleh ahli tasawuf, diterangkan pula
hikmah wudhu itu. Mencuci muka artinya mencuci mata, hidung, mulut, dan lidah kalau-kalau
tadinya berbuat dosa ketika melihat, berkata, dan makan.
Mencuci tangan dengan air dalam hati
dirasa seakanakan membasuh tangan yang telanjur berbuat salah. Membasuh kaki
dan lain-lain demikian pula. Mereka memperbuat hikmat-hikmat itu meskipun dalam
hadis dan dalil tidak ditemukan.
Tujuannya adalah supaya manusia jangan
membersihkan lahirnya saja, sementara batinnya masih tetap kotor. Hati yang
masih tamak, loba, dan rakus, kendati sudah berwudhu, maka wudhunya lima kali
seharisemalam itu berarti tidak berbekas dan tidak diterima oleh Allah SWT, dan
shalatnya pun tidak akan mampu menjauhkan dirinya dari perbuatan fakhsya'
(keji) dan mungkar (dibenci)."
Mencegah penyakit Bila kita mencermati
dan mempelajari sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti yang diungkapkan Muhammad
Husein Haykal dalam bukunya Hayatu Muhammad, sepanjang hidupnya Rasulullah SAW
tak pernah menderita penyakit, kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Hal
ini menunjukkan bahwa wudhu dengan cara yang benar niscaya dapat mencegah berbagai
macam penyakit.
Menurut sejumlah penelitian, berwudhu
itu dapat menghilangkan berbagai macam penyakit. Misalnya, penyakit kanker,
flu, pilek, asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit
gigi, dan sebagainya.
Dalam penelitian yang dilakukan Muhammad
Salim tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu dengan
cara yang baik dan benar akan mencegah seseorang dari segala penyakit. Dalam
penelitiannya itu, Muhammad Salim juga menganalisis masalah kesehatan hidung
dari orang-orang yang tidak berwudhu dan yang berwudhu secara teratur selama
lima kali dalam sehari untuk mendirikan shalat.
Salim mengambil zat dalam hidung pada
selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia lakukan
selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, lubang hidung orang-orang yang
tidak berwudhu memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan debu pada bagian
dalam hidung, serta permukaannya tampak lengket dan berwarna gelap.
Adapun orang-orang yang teratur dalam
berwudhu, ungkap Salim, permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih,
dan tidak berdebu. "Sesungguhnya, cara berwudhu yang baik adalah dimulai
dengan membasuh tangan, berkumur-kumur, lalu mengambil air dan menghirupnya ke
dalam hidung kemudian mengeluarkannya. Langkah ini hendaknya dilakukan sebanyak
tiga kali secara bergantian," kata Salim.
Dari penelitiannya ini pula, Muhammad
Salim berhasil meraih gelar master dari Fakultas Kedokteran Universitas
Iskandariyah, Kairo, Mesir. Jauh sebelum adanya penelitian ini, Rasul SAW
pernah bersabda, "Sempurnakan wudhu, lakukan istinsyaq (memasukkan air ke
hidung), kecuali jika kamu berpuasa."
PUASA
Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan
- Puasa adalah menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa (seperti halnya makan, minum, hubungan kelamin, dan
sebagainya) semenjak mulai terbitnya fajar sampai dengan terbenamnya matahari,
disertai niat ibadah kepada Allah, karena mengharapkan ridho-Nya dan menyiapkan
diri guna meningkatkan takwa kepada-Nya. Itulah adalah pengertian puasa yang bisa kita ambil.
Ramadhan bulan yang banyak mengandung hikmah didalamnya. Alangkah gembiranya
hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan saja telah
diarahkan menunaikan ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang
berlipat ganda, malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci
al-Quranul-karim, menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan
yang benar dengan yang salah. Demikian pula dengan disyariatkannya kewajiban
puasa ramadhan bagi kaum muslim. Dan banyak manfaat puasa bagi kesehatan kita.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman mengenai kewajiban puasa ramadhan dalam QS.
Al Baqarah{2} : 183 yang berbunyi : "Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa". Inilah yang dijadikan patokan bahwasannya puasa
Ramadhan adalah wajib.
Puasa merupakan ibadah wajib yang ada dalam rukun islam dengan menahan lapar
dan haus serta hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit
fajar di timur hingga terbenam matahari di barat. Orang yang melanggar aturan
puasa akan batal puasanya dan wajib mengganti puasanya dengan hari lain di luar
Ramadhan. Banyak manfaat keutamaan hikmah puasa Ramadhan ini bagi kita
semuanya bagi yang menjalankannya. Karena Sehat Kita Semua adalah blog dengan
konten kesehatan maka kita akan sedikit meninjau manfaat puasa ramadhan bagi kesehatan kita semua.
Allah Ta'ala dalam menurunkan syariat-Nya termasuk dalam hal ini adalah puasa Ramadhan
tentunya akan bermanfaat bagi kita semua yang menjalani kewajiban puasa
ramadhan ini. Dari hasil penilaian serta beberapa penelitian yang dilakukan
manusia, ada banyak hikmah puasa
ramadhan ini bagi kesehatan selain kita sebagai Umat Islam
menjalankan salah satu kewajiban berpuasa.
Berikut beberapa manfaat puasa ramadhan bagi kesehatan yaitu :
- Puasa
mengistirahatkan pencernaan dan perut dari kelelahan kerja yang terus
menerus, mengeluarkan sisa makanan dari dalam tubuh, memperkuat badan.
- Dalam
keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi pengkatan limfosit hingga sepuluh
kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel
T mengalani kenaikkan pesat. Hal ini berpengaruh terhadap peningkatan
kekebalan tubuh kita.
- Membersihkan
tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Puasa merupakan terapi detoksifikasi
yang paling tua. Dengan puasa, berarti membatasi kalori yang masuk dalam
tubuh kita sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan
zat-zat yang bersifat racun dari dalam tubuh.
- Puasa
bisa menurunkan kadar gula darah, kolesterol dan mengendalikan tekanan
darah. Itulah sebabnya, puasa sangat dianjurkan bagi perawatan mereka yang
menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, kegemukan dan darah
tinggi. Dan akan lebih baik bila dikonsultasikan dahulu dengan tenaga
medis tentang hal ini.
- Mendorong
peremajaan dan juga pergantian sel-sel tubuh yang rusak dengan yang baru.
- Memperbaiki
fungsi hormon dan juga meningkatkan fungsi organ tubuh.
- Keadaan
psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa
ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah
adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi
otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah
koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke
jantung dan jumlah denyut jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan
kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut
ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan
otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya
SALAT
Shalat sebagai tiang agama adalah
ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya
sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim. Namun,
pernahkah terpikirkan manfaat masing-masing gerakan? Sudut pandang ilmiah
menjadikan shalat gudang obat bagi berbagai jenis penyakit!
Mari kita coba simak setiap gerakan dalam ibadah Solat berikut ini :
TAKBIRATUL
IHRAM
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya
di depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe)
dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah
mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar.
Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap
ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
RUKUK
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai
tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas
punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Manfaat: Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang
belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi
jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian
tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi
bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih
untuk mencegah gangguan prostat.
I'TIDAL
Postur: Bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat kedua tangan
setinggi telinga.
Manfaat: Ftidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak
berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ
organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara
bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih
lancar.
SUJUD
Postur: Menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi
pada lantai.
Manfaat: Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi
jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke
otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan
sujud dengan tumaâninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya
di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik
rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan
organ kewanitaan.
DUDUK
Postur: Duduk ada dua macam, yaitu
iftirosy (tahiyyat awal) dan tawarruk (tahiyyat akhir). Perbedaan terletak pada
posisi telapak kaki.
Manfaat: Saat iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung
dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal
paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk
sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra),
kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan.
dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada
iffirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan
kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga.
kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
SALAM
Gerakan: Memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal.
Manfaat: Relaksasi otot sekitar leher dan kepala menyempurnakan aliran
darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan
kulit wajah.
BERIBADAH secara, kontinyu bukan saja menyuburkan iman, tetapi mempercantik
diri wanita luar & dalam.
PACU
KECERDASAN
Gerakan sujud dalam salat tergolong unik. Falsafahnya adalah manusia
menundukkan diri serendah-rendahnya, bahkan lebih rendah dari pantatnya
sendiri. Dari sudut pandang ilmu sikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan
tubuh dari sudut pandang psikologis) yang didalami Prof Sholeh, gerakan ini
mengantar manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih
untuk menerima banyak pasokan darah. Pada saat sujud, posisi jantung berada di
atas kepala yamg memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Itu artinya,
otak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya.
Dengan kata lain, sujud yang tumakninah dan kontinyu dapat memacu kecerdasan.
Risetnya telah mendapat pengakuan dari Harvard Universitry, AS. Bahkan seorang
dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya menyatakan masuk Islam setelah
diam-diam melakukan riset pengembangan khusus mengenai gerakan sujud.
PERINDAH
POSTUR
Gerakan-gerakan dalam salat mirip yoga atau peregangan (stretching). Intinya
untuk melenturkan tubuh dan melancarkan peredaran darah. Keunggulan salat
dibandingkan gerakan lainnya adalah salat menggerakan anggota tubuh lebih
banyak, termasuk jari kaki dan tangan.
Sujud adalah latihan kekuatan untuk otot tertentu, termasuk otot dada. Saat
sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan.
Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi
kebanggaan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga
memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
MUDAHKAN
PERSALINAN
Masih dalam pose sujud, manfaat lain bisa dinikmati kaum hawa. Saat pinggul dan
pinggang terangkat melampaui kepala dan dada, otot-otot perut (rectus abdominis
dan obliquus abdominis externuus) berkontraksi penuh. Kondisi ini melatih organ
di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lama. Ini menguntungkan wanita
karena dalam persalinan dibutuhkan pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan
yang mencukupi. Bila, otot perut telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat,
maka secara alami ia justru lebih elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh
dapat mengembalikan serta mempertahankan organ-’organ perut pada tempatnya
kembali (fiksasi).
PERBAIKI
KESUBURAN
Setelah sujud adalah gerakan duduk. Dalam salat ada dua macam sikap duduk,
yaitu duduk iftirosy (tahiyyat awal) dan duduk tawarruk (tahiyyat akhir). Yang
terpenting adalah turut berkontraksinya
otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, inilah daerah paling terlindung karena
terdapat tiga lubang, yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran,
dan saluran kemih.
Saat duduk tawarruk, tumit kaki kiri harus menekan daerah perineum. Punggung
kaki harus diletakkan di atas telapak kaki kiri dan tumit kaki kanan harus
menekan pangkal paha kanan. Pada posisi ini tumit kaki kiri akan memijit dan
menekan daerah perineum. Tekanan lembut inilah yang memperbaiki organ
reproduksi di daerah perineum.
AWET MUDA
Pada dasarnya, seluruh gerakan salat bertujuan meremajakan tubuh. Jika tubuh
lentur, kerusakan sel dan kulit sedikit terjadi. Apalagi jika dilakukan secara
rutin, maka sel-sel yang rusak dapat segera tergantikan. Regenerasi pun
berlangsung lancar. Alhasil, tubuh senantiasa bugar.
Gerakan terakhir, yaitu salam dan menengok ke kiri dan kanan punya pengaruh
besar pada kekencangan. kulit wajah. Gerakan ini tak ubahnya relaksasi wajah
dan leher. Yang tak kalah pentingnya, gerakan ini menghindarkan wanita dari
serangan migrain dan sakit kepala lainnya.
Zakat, terutama zakat mal, seperti bahan
pangan, dapat membangun generasi yang sehat sebab bahan pangan yang dizakatkan
haruslah bermutu bagus.
Gizi buruk dan kekurangan pangan merupakan penyebab lahisnya generasi yang
tidak sehat. Ini dapat ditanggulangi dengan adanya zakat.
Jadi, zakat tidak hanya bermanfaat bagi orang yang mengeluarkannya secara
mental (mengikis kekikiran), tetapi juga berguna secara fisik bagi orang yang
menerimanya.
D.AHLAK/ETIKA ISLAM DI BIDANG
KESEHATAN
Kolerasi akhlak dengan Bidang Kesehatan
Akhlak
sangat berpengaruh pada diri kita terutama pada kesehatan, karena setiap
perbuatan memiliki dampak positif dan negatif. Jadi ketika kita berperilaku
baik maka dampak pada kesehatan kita pun baik. Begitupun sebaliknya jika
perilaku kita buruk maka dampak pada kesehatan kita pun buruk. Contoh korelasi
akhlak dengan bidang kesehatan :
1. Etikamakan dan minumDalam
kegiatan makan dan minum ada beberapa etika yang harus dipatuhi seperti berikut
ini :
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Bahkan
dinyatakan dalam hadist Nabi SAW menganjurkan untuk berwudhu setelah dan
sebelum makan. (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi).
b. Membaca basmalah sebelum makan dan mengucapkan hamdalah
sesudah makan.
c. Jangan mencela makanan yang dihidangkan. Disebutkan dalam
sebuah hadist bahwa Rasulullah tidak pernah mencela makanan. Bila beliau suka
maka beliau memakannya, bila tidak suka beliau meninggalkannya dengan sopan
(H.R.Bukhari Muslim)
d. Tidak boleh makan sambil bersandar sebab cara seperti ini
menunujukan kesombongan dan merugikan kesehatan tubuh khususnya pencernaan.
e. Makan dan minum harus sambil duduk.
f. Jangan makan dan minum terlalu kenyang (berlebihan). Nabi
Muhammad SAW bersabda menyuruh kita untuk mengisi perut sepertiganya untuk
makan, minum, udara. (HR. Ahmad dan tirmidzi).
2.
Etika Bersin dan Menguap
a.Hendaklah
orang yang bersin mengucapkan: “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
b.Hendaklah
pendengar menjawab: “Semoga Allah menyayangimu.”
c.Orang
bersin menjawab pula: “Semoga Allah menunjukanmu kejalan yang benardan
membalas kebajikanmu” (HR. Bukhari). Lakukanlah hal itu sekalipun orang
yang bersin melakukan bersin sampai sebanyak tiga kali (HR. Tirmidzi).
d.
Menutup mulut dengan tangan atau sapu tangan dan merendahkan suara serendah
mungkin (HR. Abu Daud, Ahmad, Muslim dan Tirmidzi). Rasulullah saw. membenci
orang yang bersin atau menguap dengan suara keras (HR. Ibnu Sini).
e.Bila
yang bersin adalah non-Muslim, ucapkanlah: “Semoga Allah memberimu petunjuk”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi).
f.Berbeda
dengan bersin, menguap harus dihindari sedapat mungkin yang dilukiskan oleh
Nabi saw. sebagai perbuatan setan (HR. Bukhari).
3.Pengaruh sholat malam terhadap kesehatan
Sebuah penelitian ilmiah
membuktikan, shalat tahajjud membebaskan seseorang dari berbagai penyakit.
Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajjud. Di satu sisi pundi-pundi pahala
Anda kian bertambah, di sisi lain, Anda pun bisa memetik keuntungan jasmaniah.
Insya Allah, Anda bakal terhindar dari berbagai penyakit. Itu bukan ungkapan
teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan melalui penelitian
ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya,Mohammad
Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor. Sholeh melakukan penelitian
terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya
yang secara rutin menunaikan shalat tahajjud.
Shalat
tahajjud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa
mendatangkan Ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti
mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena
penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan
mental seperti Stres maupun Depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai
penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan
metastasis (penyebaran sel kanker). Tekanan mental itu sendiri terjadi akibat
gangguan irama sirkadian (siklus bioritmik manusia) yang ditandai dengan
peningkatan Hormon Kortisol. Perlu diketahui, Hormon Kortisol ini biasa dipakai
sebagai tolok ukur untuk mengetahui kondisi seseorang apakah jiwanya tengah
terserang stres, depresi atau tidak.
Untungnya, kata Sholeh, Stres Bisa Dikelola. Dan pengelolaan
itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara Teknis Relaksasi atau
Perenungan/Tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back). "Nah, shalat
tahajjud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan
sebagai coping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan
ketahanan tubuh seseorang secara natural.
4. Kolerasi puasa dengan kesehatan mental. Dalam Islam pengembangan kesehatan
mental terintegrasi dalam pengembangan pribadi pada umumnya, dalam artian
kondisi kejiwaan yang sehat merupakan hasil sampingan dari kondisi yang matang
secara emosional, intelektual, dan sosial, serta matang keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini tampak sejalan dengan ungkapan
lama the man behind the gun, yang menunjukkan bahwa unsur
penentu dari segala urusan ternyata adalah unsur manusianya juga, atau dalam
tulisan ini lebih tepat diganti menjadi the man behind the system.
Dengan demikian, jelas dalam Islam betapa pentingnya pengembangan pribadi untuk
meraih kwalitas insan paripurna, yang otaknya sarat dengan ilmu-ilmu
bermanfaat, bersemayam dalam kalbunya iman dan taqwa kepada Tuhan, sikap dan
perilakunya meralisasikan nilai-nilai kiislaman yang mantap dan teguh,
wataknya terpuji, dan bimbingannya kepada masyarakat membuahkan keimanan, rasa
kesatuan, kemandirian, semangat kerja tinggi, kedamaian dan kasih sayang. Insan
demikian pastilah jiwanya sehat. Suatu tipe manusia ideal dengan kwalitas
yang mungkin sulit dicapai, tetapi dapat dihampiri melalui berbagai upaya yang
dilakukan secara sadar, aktif, dan terencana.
Ditinjau secara ilmiyah, puasa dapat
memberikan kesehatan jasmani maupun ruhani. Hal ini dapat dilihat dari beberapa
hasil penelitian yang dilakukan para pakar. Penelitian Nicolayev, seorang guru
besar yang bekerja pada lembaga psikiatri Mosow (the Moskow Psychiatric
Institute), mencoba menyembuhkan gangguan kejiwaan dengan berpuasa. Dalam
usahanya itu, ia menterapi pasien sakit jiwa dengan menggunakan puasa selama 30
hari. Nicolayev mengadakan penelitian eksperimen dengan membagi subjek menjadi
dua kelompok sama besar, baik usia maupun berat ringannya penyakit yang
diderita. Kelompok pertama diberi pengobatan dengan ramuan obat-obatan.
Sedangkan kelompok kedua diperintahkan untuk berpuasa selama 30 hari. Dua
kelompom tadi dipantau perkembangan fisik dan mentalnya dengan tes-tes
psikologis. Dari eksperimen tersebut diperoleh hasil yang sangat bagus, yaitu
banyak pasien yang tidak bisa disembuhkan dengan terapi medik, ternyata bisa
disembuhkan dengan puasa. Selain itu kemungkinan pasien tidak kambuh lagi
selama 6 tahun kemudian ternyata tinggi. Lebih dari separoh pasien tetap sehat.
Sedangkan penelitian yang dilakukan
Alan Cott terhadap pasien gangguan jiwa di rumah sakit Grace Square, New York
juga menemukan hasil sejalan dengan penelitian Nicolayev. Pasien sakit jiwa
ternyata bisa sembuh dengan terapi puasa.
Ditinjau dari segi penyembuhan
kecemasan, dilaporkan oleh Alan Cott, bahwa penyakit seperti susah tidur,
merasa rendah diri, juga dapat disembuhkan dengan puasa.Percobaan psikologi
membuktikan bahwa puasa mempengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Hal ini
dikaitkan dengan prestasi belajarnya. Ternyata orang-orang yang rajin berpuasa
dalam tugas-tugas kolektif memperoleh skor jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan orang yang tidak berpuasa.
Di samping hasil penelitian di atas,
puasa juga memberi pengaruh yang besar bagi penderita gangguan kejiwaan,
seperti insomnia, yaitu gangguan mental yang berhubungan dengan tidur.
Penderita penyakit ini sukar tidur, namun dengan diberikan cara pengobatan
dengan berpuasa, ternyata penyakitnya dapat dikurangi bahkan dapat sembuh.
Dari segi sosial, puasa juga
memberikan sumbangan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari
kendala-kendala yang timbul di dunia. Di dunia ini ada ancaman kemiskinan yang
melanda dunia ketiga khususnya. Hal ini menimbulkan beban mental bagi sebagian
anggota masyarakat di negara-negara yang telah menikmati kemajuan di segala
bidang. Menanggapi kemiskinan di dunia ketiga, maka di Amerika muncul gerakanHunger
Project. Gerakan ini lebih bersifat sosial, yaitu setiap satu minggu sekali
atau satu bulan sekali mereka tidak diperbolehkan makan. Uang yang semestinya
digunakan untuk makan tersebut diambil sebagai dana untuk menolong mereka yang
miskin (Ancok, 1995:57).
Apabila hal di atas dikaitkan dengan
dakwah Islam, maka dengan tujuan amal ibadah, puasa yang kita lakukan mempunyai
aspek sosial juga, yaitu selama satu bulan kita menyisihkan uang yang
biasa kita belanjakan pada hal-hal yang kurang bermanfaat, misalnya Rp.
2000,-/hari, maka dalam satu bulan akan terkumpul sebanyak Rp. 60.000,- untuk
satu orang. Apabila seluruh umat Islam di Indonesia berpuasa, maka berapa banyak
uang yang terkumpul dengan metode ini??? Dan kemudian uang tersebut digunakan
untuk santunan sosial. Ibadah puasa yang dikerjakan bukan karena iman
kepada Allah biasanya menjadikan puasa itu hanya akan menyiksa diri saja.
Adapun puasa yang dikerjakan sesuai ajaran Islam, akan mendatangkan keuntungan
ganda, antara lain: ketenangan jiea, menghilangkan kekusutan pikiran,
menghilangkan ketergantungan jasmani dan rohani terhadap kebutuhan-kebutuhan
lahiriyah saja.
Menurut Hawari (1995:251), puasa
sebagai pengendalian diri (self control). Pengendalian diri adalah salah
satu ciri utama bagi jiwa yang sehat. Dan amnakala pengendalian diri seseorang
terganggu, maka akan timbul berbagai reaksi patologik (kelainan)
baik dalam alam pikiran, perasaan, dan perilaku yang bersangkutan. Reaksi patologik yang
muncul tidak saja menimbulkan keluhan subyektif pada diri sendiri, tetapi juga
dapat mengganggu lingkungan dan juga orang lain.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ahlak dan perilaku kita sehari-hari mempengaruhi kesehatan
kita.Banyak makna yang dikandung oleh segala kegiatan kita yang berhubungan
dengan kesehatan diri kita sendiri.Sehingga ahlak atau iman sangat berpengaruh
dan juga sangat berkaitan dengan dunia kesehatan.
B.
Saran
Dengan kita memahami segala makna yang terkandung
didalam ahlak, iman dan Islam kita, diharapkan baik secara fisik dan bathin
kita beriman kepada Allah agar diberi kesehatan juga keselamatan baik secara
langsung maupun pertolongan Allah.